
Cara merahasiakan keperawanan bisa terwujud dengan beberapa cara yang tak mudah untuk dilakukan oleh seorang wanita. Wanita yang telah mengalami masalah akibat kerusakan organ genitalnya tentu tak akan pernah merasa nyaman. Makna betapa pentingnya keperawanan yang dia miliki baru disadari setelah semua itu jadi hilang sebelum masanya.
Untuk menyikapi hal hal seperti ini maka kisah yang dialami oleh Tere (nama samaran) bisa jadi pelajaran berharga untuk gadis gadis yang kini susah dinasehati karena bergaul terlalu bebas dengan lawan jenisnya. Mereka selalu melawan orang tua karena dianggap ortu adalah penghalang cinta yang harus disingkirkan. Jelas ini merupakan pandangan yang keliru dan tak perlu mendapat dukungan apapun.
Tere, itulah nama kebanggaanku dulu,aku besar dalam lingkungan yang sudah terinfeksi virus pergaulan ibu kota. Hidup di kota besar memang tak selamanya menyenangkan, bahkan lebih banyak mendatangkan bencana kalau kita tak pernah hati hati. Sungguh aku malu pada diriku sendiri, bagaimana tidak, dulu aku pernah menganggap kalau gadis gadis yang berasal dari kampung itu sangat kuno, ndeso dan tak punya budaya yang modern.
Aku menyesal dengan cara hidupku yang terlalu bebas sekaligus malu dengan wanita wanita yang masih suci, menurutku mereka rata rata berasal dari desa atau kampung yang lebih religius kehidupannya. Mengapa aku berkata demikian, inilah beberapa alasanku yang bisa jadi bahan pelajaran.
Saat aku menginjak SMA di kota J, aku mulai mengenal yang namanya cowok, gimana sich kehidupan di kota besar, semua serba bebas meski di sekolah juga ada pelajaran agama, tetapi itu hanya seminggu sekali, terlebih aku termasuk wanita yang tidak taat dalam urusan agama. Orang tuaku kurang peduli dengan urusan yang menyangkut agama, mereka sibuk dengan persoalan bagaimana caranya mengumpulkan kekayaan sebanyak banyaknya dengan secepat cepatnya.
Aku pun jadi terlatih untuk berpikir secara matre, kadang juga jadi merendahkan orang orang yang punya kehidupan lebih buruk dari taraf hidup yang aku jalani. Ini kesalahanku kawan...
3 tahun dapat aku tempuh dengan baik di SMA, tetapi jujur saja keadaan tubuhku sudah tak sebaik dulu, aku sudah kotor karena pergaulan yang begitu bebas,aku ternoda oleh pacarku yang pertama, sekaligus ini sebagai bentuk kebodohanku yang paling bodoh seumur hidupku. Menyesal dan menangis tampaknya hampir tak ada arti, aku pun jadi down, prestasi sangat buruk saat aku belajar di perguruan tinggi.
Saat belajar di universitas pikiranku sudah tak lagi fokus untuk menguasai ilmu pengetahuan, tetapi yang selalu terpikir adalah bagaimana jadinya kalau nanti calon suamiku tahu jika aku sudah tak virgin lagi. Tak terasa air mata mengalir begitu derasnya saat hal hal seperti ini muncul dalam tiap aktivitasku.
Namun aku tak boleh menyerah... demikian guman hati kecilku, aku harus bisa menjadi diri yang ceria seperti dulu, aku tak boleh terus terusan terpuruk tanpa mendapatkan jalan keluar yang pasti. Dengan bekal keyakinan bahwa semua ini dapat teratasi maka aku pun bangkit menjalani hidup dengan semangat baru. Semangat ini muncul bukan dengan sendirinya, tetapi baru ada ketika kuliah kurang satu tahun menjelang wisuda. Dan tahukah anda siapakah pihak yang memberi semangat dan apa yang membuat aku bisa memiliki gairah hidup menjadi lebih baik?
Beliau ini adalah orang yang ada dibalik munculnya semangat hidupku, tanpa sengaja aku bertemu dan langsung berkonsultasi atas masalah yang saya hadapi. Beliau seperti mengerti masalah yang sedang aku hadapi walau aku belum bercerita panjang lebar, bahkan banyak sekali sindiran yang beliau sampaikan hingga membuat aku malu bukan kepalang. Malu merasa menjadi manusia yang sudah ternoda dan tak bisa menjaga diri dengan seutuhnya.
Walau demikian pada akhirnya aku dapat mengungkapkan semua hingga pada akhirnya apa yang aku alami benar benar terselesaikan. Bukti utamanya tentu ak bisa aku rasakan, karena selepas kuliah aku bekerja dulu pada salah satu perusahaan swasta. Tepat ketika aku sudah menikah,apa yang menjadi kehawatiran tak terjadi di malam itu, itu adalah malam yang menjadi saksi kalau aku tak kehilangan suami yang aku cintai. Setelah suami tertidur,aku menangis bahagia, sangat bahagia, semangat baru rasanya begitu menggebu, aku berjanji akan menjadi istri yang paling setia dan berjanji untuk mengabdi sepenuhnya padanya untuk selama lamanya.
Terima kasih ya pak... terima kasih untuk semuanya... kini aku sudah menikah bahagia, cukup uang dan harmonis. Sekali lagi... terima kaih banyak telah jadi perantara jalan kebahagiaanku.
Salam hormat,
Tere,
Catatan: Ini Testimoni dari Tere, -Kami ikut terharu dengan apa yang anda alami. Semua hanya dapat terjadi atas ijin Alloh SWT. Tetap setia dan jangan melakukan kesalahan apapun yang bisa membawa akibat fatal dalam hidup ini